Zaman dahulu kala, ketika masih banyak orang-orang yang berdiam di desanya, setiap orang memiliki beberapa keahlian yang wajib ditekuni, seperti membangun rumah secara mandiri, tanpa membutuhkan jasa arsitek. Namun, dengan kemajuan peradaban, para keturunan penduduk desa dituntut untuk memiliki kemampuan-kemampuan lain. Maka itu, tidak semua orang memiliki waktu atau tenaga untuk merancang dan membangun rumah hunian atau bangunan dari nol.
Tentunya, ada saja beberapa orang yang sudah memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambaran struktur dan tata ruangan, mengukur dengan akurat dalam tiga dimensi, bahkan sudah fasih dalam memilih bahan-bahan yang cocok, berkualitas, dan sesuai anggaran. Namun, tugas dan tanggung jawab seorang arsitek tidak berhenti di situ saja. Bahkan kegiatan-kegiatan tersebut bukan merupakan langkah-langkah paling awal dari proses jasa arsiteknya.
1. Arsitek memahami masalah dari segala sudut
Semua proses kreasi diawali dengan mencari permasalahan. Seorang arsitek bekerja bagaikan peneliti, yaitu memahami masalah-masalah dari segala sudut terlebih dahulu sebelum membuat perencanaan.
Masalah apa yang kira-kira akan dihadapi oleh seorang arsitek? Contoh sederhananya adalah masalah batasan, seperti batas luas tanah dan bangunan, letak saluran air bersih dan pipa pembuangan, akses ke jalan, arah bangunan terhadap mata angin, potensi terjadinya masalah karena lingkungan sekitar, seperti kebakaran, banjir, atau polusi… dan masih banyak lagi.
Semua itu dan selebihnya dipikirkan oleh seorang arsitek sebelum ia melakukan ilustrasi atau desain. Arsitektur bukanlah sekedar seni, tetapi juga sebuah solusi yang nyata dan permanen. Agar dapat mencari solusi yang paling tepat, seorang arsitek harus teliti dan menemukan semua permasalahan dari sumber-sumbernya.
2. Arsitek selalu mencari solusi yang nyata
Setelah menemukan potensi permasalahan dari segi arsitektur, seorang arsitek juga ditantang untuk memenuhi ekspektasi klien, yang tidak selalu memiliki pengertian yang sama mengenai masalah-masalah tersebut.
Namun, seperti tanaman hias bambu hoki, seorang arsitek akan mencari berbagai celah untuk tetap kreatif dan berinovasi dengan akalnya. Batasan bukanlah masalah, karena bagi seorang arsitek, batasan justru meningkatkan daya imajinasinya.
Sebagai contoh, banyak sekali terjadinya kasus di mana denah bangunan tidak menggunakan ruangan secara efisien. Mungkin masalah ini disebabkan oleh developer, atau mungkin masalahnya telah terjadi dalam tahap pembangunan. Sebagai arsitek, kami tidak terlalu ambil pusing untuk menyalahkan siapapun.
Yang paling penting adalah kami dapat mencari kesempatan untuk memperbaiki masalah itu dengan batasan yang sudah ada. Dalam kasus ini, kami dapat mengubah fungsi ruangan yang tidak fungsional menjadi sebuah ruangan yang berarti untuk penghuni atau pengguna bangunan tersebut.
3. Arsitek juga memahami bidang-bidang lain
Bisa disebut bahwa bidang arsitektur adalah himpunan dari seni dan sains. Seorang arsitek yang tidak memahami ilmu fisika dan teknik sipil hanyalah seorang seniman. Di sisi lain, seorang arsitek yang tidak memahami filosofi dan psikologi hanyalah seorang insinyur.
Seorang arsitek dituntut untuk melihat dunia dari sudut pandang yang beragam, dan terkadang pendapat atau prinsip yang terbaik dari dua sudut pandang bisa saling bertentangan. Contohnya, bagaimana merancang sebuah bangunan sesuai filosofi feng shui jika kontur tanah bahkan arah bangunan terhadap mata angin tidak memadai?
Masalah-masalah lain seperti yang berhubungan dengan manajemen proyek juga harus diselesaikan secara profesional. Profesi ini sungguh membutuhkan ilmu dan kemampuan yang perlu dilatih dengan tekun, baik itu skill teknis maupun sosial.
Jasa arsitek untuk memenuhi kebutuhan dasar
Memang, tidak semua proyek arsitek membutuhkan visi yang canggih, atau dengan desain bangunan yang inovatif dan stylish. Namun satu hal yang wajib dilakukan oleh semua penyedia jasa arsitek adalah untuk menawarkan desain bangunan yang aman untuk penggunanya.
Untuk sebagian besar masyarakat, keamanan seharusnya tidak perlu dipikirkan lagi bagi orang-orang yang menggunakannya. Di balik perasaan keamanan tersebut terdapat standar dan praktik dasar yang sangat wajib untuk diterapkan.
Tidak semua orang mengetahui hal-hal tersebut. Maka jasa arsitek seperti TRST Architect didirikan untuk memastikan bahwa semua gedung dapat digunakan dengan baik, dan semua rumah dapat dihuni dengan aman dan nyaman.